Nah, setelah berbagi mengenai penulisan Pendahuluan dan Landasan Teori Karya Tulis Ilmiah, Selanjutnya kita melangkah ke BAB III Metodologi Penelitian.
Berikut contoh dari Metodologi Penelitian' :


BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Variabel
dan Desain Penelitian
1. Variabel
Variabel
dari karya ilmiah ini adalah terumbu karang dan prospek wisatawan.
Menurut Indrawan W.S. (2006 : 256), terumbu karang adalah
ekosistem laut yang berupa batu kapur di laut yang tersusun dari zat-zat dari
hewan renik.
Menurut Indrawan W.S. (1982 : 420;573), prospek wisatawan
adalah suatu harapan peningkatan kunjungan para wisatawan.
2. Desain
Penelitian
a. Bab I Pendahuluan, berisi tentang
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
serta metodologi penelitian mengenai terumbu karang dan prospek wisatawan
bahari.
b. Bab II Landasan Teori, berisi
defenisi dan deskripsi umum tentang terumbu karang.
c. Bab III Metodologi Penelitian,
berisi tentang metode penelitian, metode pengumpulan data, subjek penelitian,
teknik pengambilan sampel, prosedur penelitian dan prosedur analisis data
berdasarkan data-data yang diperoleh.
d. Bab IV Hasil Penelitian, berisi tentang penyampaian
pengolahan hasil penelitian dan pembahasan penelitian sesuai dengan kegiatan
penelitian yang telah dilakukan oleh tim penulis.
e. Bab V Penutup, berisi tentang
kesimpulan penelitian dan saran yang dapat diberikan terhadap penelitian ini.
B. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Defenisi
Operasional
Seperti
yang telah dikemukakan di atas bahwa variabel penelitian ini adalah terumbu
karang dan prospek wisatawan. Korelasi keberadaan terumbu karang dengan prospek
wisatawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan timbal-balik
antara data keberadaan terumbu karang baik secara kualitas maupun kuantitas
terhadap prospek wisatawan di pulau tersebut.
Guna
memudahkan pembaca memahami penelitian ini, maka perlu kiranya diberikan
batasan istilah, yaitu :
a. Pengaruh
adalah n daya yang ada atau timbul
dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang : lingkungan keluarga
mempunyai ~ terhadap perkembangan anak. ( Kamus Pelajar, 2003 : 553).
b. Eksistensi
adalah keberadaan suatu benda (Budiono. MA, 2005)
c. Terumbu
adalah batu karang (yang kelihatan bila air surut). (W.J.S. Poerwadarminta,
1962 : 1064).
d. Karang adalah batu kapur di laut yang terbentuk dari zat
yang dikeluarkan oleh binatang-binatang renik (Indrawan W.S., 2006).
e. Terhadap adalah v 1
berkenaan dengan; tentang; mengenai : orang
tua harus tegas ~ anak yang suka bohong; 2 kepada : ia segan ~ ayahku. (Kamus Pelajar, 2003 : 228).
f. Prospek
adalah harapan atau kemungkinan baik (Indrawan W.S., 2006 : 420).
g. Wisatawan
adalah turis atau pelancong (Indrawan W.S., 2006 : 573).
h. Pulau
Barrang Lompo adalah salah satu pulau yang ada di Kota Makassar Provinsi
Sulawesi Selatan.
2. Pengukuran
Variabel
Adapun
sarana yang dipergunakan untuk mengetahui variabel yang ditentukan adalah :
a. Angket
Menurut M. Dahlan Al Barry (2004 : 32),
angket adalah daftar pertanyaan (isian) guna penyelidikan.
b. Wawancara
Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1982 : 1150),
wawancara adalah tanya jawab antara wartawan dengan orang terkemuka; interpiu.
c. Observasi
Menurut Indrawan W.S. (2006 : 362), observasi
adalah peninjauan secara cermat atau pengamatan.
d. Studi
Pustaka
Menurut
Kamus Pelajar (2003 : 618), Studi Pustaka adalah penyelidikan mengenai semua
buku, karangan, dan tulisan mengenai suatu bidang ilmu, topik, gejala, atau
kejadian.
C. Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi
adalah seluruh objek penelitian, baik berupa manusia, benda, peristiwa, maupun
gejala yang terjadi. (Ali, 1985:5).
Populasi
adalah penduduk; jumlah penduduk; kepadatan penduduk (Pius A Partanto, 2004 :
611).
Populasi
adalah keseluruhan penduduk (universal) untuk diselidiki. Populasi sebagai
sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama.
(Hadi, 1981 : 220).
Berdasarkan
pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
individu yang dijadikan objek dalam suatu penelitian.
Dalam
hal ini yang menjadi objek penelitian adalah penduduk pulau Barrang Lompo,
Sulawesi Selatan. Jadi, seluruh penduduk pulau Barrang Lompo, baik penduduk
tetap maupun pendatang yang mendiami pulau Barramg Lompo merupakan populasi
tetapan dalam penelitian ini.
Adapun
jumlah penduduk yang mendiami pulau tersebut yaitu sebanyak 3878 jiwa, yang
terdiri atas 968 kepala keluarga.
2. Sampel
Sampel
adalah percontoh; metode dimana kita menganggap watak dari beberapa anggota
kelompok sebagai indikasi tentang watak seluruh anggotanya. (M. Dahlan Al
Barry, 2004 : 691).
Sampel
adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap
mewakili terhadap seluruh populasi. (Ali, 1985 : 54).
Pengambilan
sampel dilakukan dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana. Untuk
itu, hanya diambil 100 orang siswa yang djadikan sampel.
Arikunto,
(1991 : 20), bahwa pengambilan sampel yang subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semuanya. Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara
10%-15% atau lebih, tergantung pada :
a. Kemampuan
peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit
luasnya dari setiap pengambilan (wilayah) setiap subjek karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya dana.
Berdasarkan kriteria
tersebut dan mengingat populasi penelitian ini lebih dari 100 orang, maka
sampel yang ditetapkan kurang lebuh sebesar 10% dari total populasi. Sehingga
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 jiwa.Untuk menentukan sampel,
maka digunakan teknik acak atau random.
D. Teknik
Pengumpulan Data
Adapun
teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu pada tanggal 7 Juli 2010, di pulau
Barrang Lompo, Sulawesi Selatan.
Pada
saat pengumpulan data, tim penulis dibantu oleh salah seorang mahasiswa
Universitas Hasanuddin serta Duta Karang 2010. Hal ini dimaksudkan agar peneliti
dapat melakukan penelitian dengan efisien waktu dan sampel dapat mengisi angket
dengan serius dan tertib. Selain itu, tim penulis juga mengadakan kunjungan
sekaligus penelitian di Laboratorium Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin di pulau Barrang Lompo dan Marine Science Hasanuddin University.
Pengumpulan
data dilakukan satu tahap dan dilakukan dengan pembagian tim penulis menjadi dua kelompok. Tujuan pembagian ini,
dimaksudkan untuk mempermudah pengolahan dan perolehan data yang murni.
Selain
itu, tim penulis juga mencari berbagai referensi yang bersumber dari internet
maupun dari buku-buku yang menyangkut tentang terumbu karang di Perpustakaan
Anakkukang SMAN 2 Tinggimoncong. Dari penelusuran tersebut, tim penulis
berhasil mendapatkan berbagai data-data informasi yang relevan.
E. Analisis
Data
Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis statistik, yaitu analisis
persentase dan analisis korelasi. Teknik analisis yang dimaksud adalah :
1. Analisis
Persentase
“Persentase
berarti satuan angka per seratus” (Ahmad, 2010).
Analisis
persentase ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik data.
Adapun
rumus yang digunakan untuk menentukan persentase dari responden yang menjawab
angket, yaitu :
Keterangan :
Q
= persentase responden
a = jumlah responden yang menjawab pada setiap
item
n
= jumlah keseluruhan responden
Selain
itu, untuk menentukan nilai dari setiap butir angket maka digunakan rumus
berikut :
D
= a x p
Keterangan :
D = nilai angket
a = jumlah responden yang menjawab pada setiap
item
p = poin setiap opsi (setuju : 3; ragu-ragu :
2; tidak setuju : 1)
2. Analisis
Korelasi
Korelasi
adalah keterkaitan; perhubungan dua masalah yang saling menyebabkan. (M. Dahlan
Al Barry, 2004 : 373).
Adapun
variabel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Kelompok
pertama adalah data jumlah sampel yang menjawab tentang kualitas maupun
kuantitas terumbu karang di pulau Barrang Lompo (independent) yang dibei simbol
(x).
b. Kelompok
kedua adalah data dari sampel yang menjawab mengenai ketertarikan wisatawan
terhadap wisata bahari dengan keindahan terumbu karang (dependent) yang diberi
simbol (y).
Oleh karena peneliti ingin mencari korelasi antara
variabel (x) dan variabel (y) dengan teknik korelasi, maka korelasi
akan dinyatakan dalam bilangan. Bilangan yang menyatakan besar-kecilnya
korelasi kedua variabel tersebut disebut koefesien korelasi yang diberi simbol
(r).
Untuk memperoleh koefesien korelasi tersebut akan
digunakan rumus korelasi Product Moment,
yaitu :

Keterangan :
r : koefesien korelasi antara x dan y
n :
jumlah subjek yang diselidiki
x : angka pada variabel pertama
y : angka pada variabel kedua
Σ : jumlah (sigma)
Koefesien korelasi selalu bergerak antara 0,000 sampai +
1,000 atau 0,000 sampai – 1,000, tergantung pada arah korelasi, nihil, positif,
atau negatif. Sedang koefesien yang bernilai 0,000 menunjukkan tidak adanya
korelasi antara x dan y (Hadi, 1986 :294).
Untuk mengetahui derajat hubungan atau besarnya
signifikan antara variabel itu dapat digunakan interpretasi sebagai berikut :
Tabel 3
Tabel Interpretasi
|
R
|
Interpretasi
|
|
0,800 – 1,000
|
Tinggi
|
|
0,600 – 0,800
|
Cukup
|
|
0,200 – 0,600
|
Rendah
|
|
0,000 – 0,200
|
Sangat rendah (tidak berkorelasi)
|
(Hadi,
1986 : 275)
Setelah
diperoleh r hitung, maka akan dibandingkan dengan nilai kritik r Product Moment, baik pada taraf
signifikan 1% maupun pada taraf signifikan 5% untuk menguji kebenaran
hipotesis. Apabila r hitung lebih
besar dari r tabel, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima (antara x dan y) terdapat
korelasi yang berarti atau meyakinkan).
Bab selanjutnya akan dibahas kemudian. Terima Kasih
Sumber : KTI Awal Safar ( Runner Up dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah se-Pulau Sulawesi yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Hukum LPMH Universitas Hasanuddin 2009)




0 komentar:
Posting Komentar
Sebutin nama yee,, kalo ngga dicubit loh!
(Pastikan Komentar Anda Telah Terkirim)